.

Senin, 17 Februari 2014

BAB I. AKSARA KOREA



Pengertian
Bahasa Korea (한국어/조선말) adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian di Cina timur laut. Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa isolat. Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.
Sistem penulisan bahasa Korea yang asli — disebut Hangul — merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara Sino-Korea (Hanja) juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan Hangul, lebih dari 70% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin.
Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, dikenal sebagai Hunmin Jeongeum. Namun istilah Hangul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah Hangeul digunakan pun, Hanja masih tetap dipakai, sedang Hangeul dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak.
Namun pada perkembangannya, Hangeul makin banyak digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan Hangeul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangeul.
Bahasa Korea pada dasarnya memiliki dialek-dialek yang saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali dialek Pulau Jeju yang dianggap kurang bisa dimengerti dari dialek-dialek provinsi lainnya.
Bilangan dalam bahasa Korea
Bilangan     Bahasa Korea   Bahasa Indonesia
0                  yeong            nol
1                  il                  satu
2                  i                   dua
3                  sam              tiga
4                  sa                 empat
5                  o                  lima
6                  yuk               enam
7                  chil               tujuh
8                  pal                delapan
9                  gu / kyu         sembilan
10                shib              sepuluh
20                eeship           dua puluh
30                samship         tiga puluh
40                saship            empat puluh
50                oship             lima puluh
60                yukship          enam puluh
70                chilship          tujuh puluh
80                palship           delapan puluh
90                goship           sembilan puluh
100               baek             seratus
1000              cheon            seribu
10000            man              sepuluh ribu
100000                              seratus ribu
1000000                             satu juta
1000000000                        satu miliar
1000000000000 jo                 satu triliun

Hangeul
Hangeul (한글; dibaca [ˈhɑːŋɡʊl] (D dengarkan)), adalah alfabet yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik atau alfabet, karena setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo) - 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, namun dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk bahasa suku Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Sejarah
Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung. Selanjutnya, pada tahun 1446, Hangeul ditampilkan dalam bentuk terpublikasi beserta pedoman penjelasan rinci. Sejong menamakan alfabet tersebut Hunminjeongeum ("Suara yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat"). alfabet ini sekarang dinamakan Hangeul yang bermakna "alfabet Han" atau "alfabet Agung". Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.
Keunggulan
Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di dunia saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Korea yang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik.
Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.
Asas-asas Hangeul
Dalam sebagian besar sejarahnya, rakyat Korea menulis dengan aksara Tionghoa (Hanja). Karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Tionghoa. Dalam bahasa Tionghoa, kalimat ditandai dengan partikel, sementara dalam bahasa Korea, akhiran digunakan untuk menambah atau memodifikasi makna. Walau tidak nyaman, kaum bangsawan Korea (yangban) tetap mendukung penggunaan hanja secara teguh.
Raja Sejong adalah seorang pemimpin sekaligus ilmuwan, dan pelopor budaya. Melalui upaya keras bertahun-tahun, ia meneliti unit dasar Bahasa Korea menggunakan kemampuannya sendiri tentang kebahasaan dan akhirnya berhasil menuangkannya dalam bentuk aksara, Hunminjeongeum.
Tulisan di Sejong Sillok, volume Joseon Wangjo Sillok (Babad Joseon) tanggal 30 Desember tahun ke-25 masa Sejong bertahta, berbunyi:
“Bulan ini, Raja telah menciptakan 28 aksara Onmun (aksara tutur) secara pribadi...Walau sederhana dan ringkas, aksara ini mampu menghasilkan variasi-variasi tak terhingga dan dinamakan Hunmin Jeongeum.      ”
Berdasarkan "Penjelasan dan Contoh-contoh Hunmin Jeongeum" (1446): lambang konsonan dasar terbentuk secara sistematis berdasarkan organ mulut manusia saat mengucapkan beberapa jenis suara, sementara konsonan lain dibentuk dengan menambahkan guratan ke 5 bentuk dasar.

Tabel konsonan dan vokal Hangeul
Di bawah ini tabel konsonan dan vokal jamo Hangul, aslinya diwarnai biru pada baris pertama, sedangkan turunannya (dalam bentuk dan suara tambahan) pada baris selanjutnya. Tabel dipisahkan jadi tabel di depan, vokal serta di belakang. Jamo diromanisasi berdasar pada aturan transliterasi Romanisasi yang direvisi. Maka dari itu, tabel ini tidak untuk dipakai untuk transkripsi bahasa Korea, sebab perubahan suaranya harus diamati terlebih dahulu.
Di depan
                                                                           
g         n        d         r         m        b         s         -         j         ch       k         t
                                         
p         h        kk       tt        pp       ss       jj       
                                     
Vokal
                             Dasar                                                  +i
dasar                                                                        
            a        eo       o        u        eu         i        ae       e        oe       wi       ui
y+                                                                                     
          ya       yeo     yo      yu                         yae     ye                           
w+                                                                                          
          wa      wo                                            wae     we

Di belakang
                                                                           
 g        n        d         l         m        b         s        ng       j         ch        k        t
                                                                        
 p        h        kk       nj        lg       bs       ss       gs       nh       lm       lb       ls
             
lt        lp       lh
                            
Alfabetisasi
Beberapa urutan dipakai. Tipe pertama umum digunakan di Korea Selatan, berbeda dalam pengucapan konsonan jamo ganda pada posisi di depan (syllable-initial; choseong) serta di belakang (-final; jongseong); tipe kedua resmi di Korea Utara.
Korea Selatan :
Huruf konsonan         : () ㄴ ㄷ () ㄹ ㅁ ㅂ () () ㅇ ㅈ () ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ
Huruf vokal               : ㅏ ㅐ ㅑ ㅒ ㅓ ㅔ ㅕ ㅖ ㅗ ㅘ ㅙ ㅚ ㅛ ㅜ ㅝ ㅞ ㅟ ㅠ ㅡ ㅢ ㅣ
Korea Utara:
Huruf konsonan         : ㄱ ㄴ ㄷ ㄹ ㅁ ㅂ ㅅ (= final; di belakang) ㅈ ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ ㄲ
                               ㄸ ㅃ ㅆ ㅉ ᄋ‑ (= inisial; di depan)
Huruf vokal               : ㅏ ㅑ ㅓ ㅕ ㅗ ㅛ ㅜ ㅠ ㅡ ㅣ ㅐ ㅒ ㅔ ㅖ ㅚ ㅟ ㅢ ㅘ ㅙ ㅝ ㅞ
Nama huruf konsonan
Varian di dalam kurung.
Korea Selatan
       giyeok 기역 (atau gieok 기억)
       ssang giyeok 쌍 기역 (atau ssang gieok 쌍 기억)
       nieun 니은
       digeut 디귿
       ssang digeut 쌍 디귿
       rieul 리을
       mieum 미음
       bieup 비읍
       ssang bieup 쌍 비읍
       siot 시옷
       ssang siot 쌍 시옷
       ieung 이응
       jieut 지읒
       ssang jieut 쌍 지읒
       chieut 치읓
       kieuk 키읔
       tieut 티읕
       pieup 피읖
       hieut 히읗
Korea Utara
       gieuk 기윽
       nieun 니은
       dieut 디읃
       rieul 리을
       mieum 미음
       bieup 비읍
       sieut 시읏
       jeu ? (atau jieut 지읒)
       cheu ? atau chieut 치읓)
       keu
       teu
       peu
       heu
       doen gieuk 된 기윽 (atau ssang gieuk 쌍 기윽)
       doen dieut 된 디읃 (atau ssang dieut 쌍 디읃)
       doen bieup 된 비읍 (atau ssang bieup 쌍 비읍)
       doen sieut 된 시읏 (atau ssang sieut 쌍 시읏)
       doen jieut 된 지읒? (atau ssang jieut 쌍 지읒)
Nama konsonan pada abad ke-15 diakhiri dengan vokal, diperkirakan dari taun 1451 bentuk Hunmin Jeongeum Eonhae seperti "[]", yang kelihatannya diucapkan keuneun /그는/.

Varian kuno
       : miom 미옴
       : biop 비옵
       : jyat
       : iheung 이흥, ihoeng 이횡, ihaeng 이행 (haeng seharusnya memakai i [arae a, i] dan bukan ae ), i

Hanja
Hanja (secara harafiah: aksara Han), atau Hanmun (한문; 漢文), yang kadang diterjemahkan sebagai aksara Tiongkok-Korea, adalah sebutan untuk aksara Tionghoa (Hanzi) dalam bahasa Korea, tetapi secara spesifik merujuk kepada aksara-aksara yang dipinjam bahasa Korea dan dijadikan bagian dari bahasa tersebut melalui pergantian pengucapan.

Berbeda dengan Kanji dalam bahasa Jepang yang telah mengubah dan menyederhanakan banyak karakter (aksara), Hanja hampir tidak mempunyai perbedaan dari Hanzi bentuk tradisional meskipun ada sedikit daripada aksara standar Hanja adalah varian Hanzi yang juga ditemukan dalam Kanji standar.



- Share? Sertakan credit! -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar